Halo semua, kali ini aku akan membagikan pengalamanku berkunjung ke Bali Ndeso yang berada di kawasan Kampung Flory. Dulunya kampung flory ini hanyalah kolam pemancingan ikan biasa dan hanya menjual bibit tanaman dan buah. Namun, seiring berkembangnya penjualan bibit tanaman dan buah maka warga sekitar mewujudkan sebuah kampung yang bergerak di bidang pembibitan tanaman unggul. Pada akhirnya penjualannya melebihi target lalu terbentuklah desa wisata yang dinamakan Kampung Flory ini. Seiring berjalannya waktu dibangunlah beberapa tempat seperti kuliner Bali Ndeso, kemudian Dewi Flory yang bergerak di bidang penginapan dan outbond, dan masih banyak lagi tempat-tempat yang menarik di Kampung Flory. Nah, pada kesempatan ini kita akan mengulik area di Bali Ndeso.
Bali Ndeso ini tempatnya luas, ramah lingkungan, bersih, dan aman apabila membawa anak kecil. Bali Ndeso beralamat di Jugangpangkuan RT 05/11 Tridadi, Sleman, Yogyakarta. Awal aku masuk di resto ini, aku ingin memesan air minum terlebih dahulu sebelum melihat keadaan sekitar karena perjalanan cukup jauh. Saat kami datang, keadaan tempat ini lumayan sepi karena kami datang pas jam kerja, jadi memang sengaja untuk menghindari keramaian. Sebagai minuman pembuka, kami memesan es lemon tea.
Tak berapa lama kemudian kami menikmati suasana pedesaan khas Bali Ndeso ini. Udaranya sejuk dan pesona alam sangat mendominasi di area tempat ini. Terbukti ada Sungai Bedog dan aliran-aliran air yang mengalir di sekitar tempat ini membuat kami ingin berlama-lama berada di tempat ini. Saat kami jalan-jalan terdapat jembatan gantung yang menghubungkan antara kuliner Bali Ndeso ini dengan Taman Selfie. Awalnya kami mengira tempatnya masih satu area. Ternyata salah dan kami harus keluar dulu dari area Bali Ndeso. Apabila hendak melewati jembatan gantung jangan lupa membeli tiket terlebih dahulu ya, harga tiket per orang 10.000 rupiah free air minum yang dapat ditukar di dalam lokasi Taman Selfie. Saat melewati jembatan gantung dianjurkan untuk tidak berhenti ketika menyeberang. Karena apabila ada beberapa orang yang berhenti di area tersebut dan banyak yang lewat, takutnya kelebihan muatan dan jembatannya tidak bisa menahan beban. Jadi, apabila ingin sekedar berswafoto masih banyak tempat-tempat menarik di dalam area Taman Selfie.
Dalam Taman Selfie terdapat beberapa spot foto yang menarik dan instagramable. Apabila ingin menyewa kostum ala-ala pedesaan seperti baju lurik ditempat ini juga tersedia lho. Tempat ini juga menyewakan mainan otoped bagi anak-anak. Harga sewanya hanya dibandrol 10.000an saja kok, murah kan! Di Taman Selfie ini kita juga bisa menyusuri Kali Mbedog yang airnya cukup dangkal. Saat kami datang kondisi sungainya sedang surut ya teman-teman, mungkin karena suasan Jogja saat ini sedang panas jadi kondisi airnya surut. Untuk kekurangannya di area kolam ikan terlihat kotor, banyak lumut-lumut sehingga berkesan kotor dan terbengkalai.
Puas menikmati suasana di Taman Selfie akhirnya kami kembali lagi ke lokasi Bali Ndeso. Oh ya ternyata Taman Selfie dengan Resto Bali Ndeso itu beda manajemen ya teman-teman, jadi kalian kalau datang kemari jangan salah tempat untuk menukarkan air minum yang sudah sepaket dengan tiket jembatan gantung tadi. Sampai di resto Bali Ndeso akhirnya kami melanjutkan jalan-jalan yang belum kami lewati semuanya sebelum kami memesan makanan. Ternyata di lokasi Bali Ndeso kita bisa menikmati rasanya terapi ikan lho. Dan juga terdapat arena bermain ayunan yang berada di atas air yang tingginya semata kaki. Jadi sambil menunggu makanan pesanan tiba, kita bisa menikmat keceh di area tersebut. Ada juga area outbond, namun apabila kita ingin melakukan outbond sebelumnya harus reservasi terlebih dahulu ya, agar petugas menyiapkan dan membersihkan area tersebut agar aman untuk digunakan. Karena saat kami melihat-lihat lokasinya terlihat banyak daun-daun kering yang berguguran yang membuat area sekitar outbond menjadi sedikit kumuh. Terdapat pula area jual bibit tanaman hias, namun saat kami kesana kebetulan sedang tutup jadi kami tidak bisa melihat bibit apa saja yang dijual.
Puas jalan-jalan di sekitar Bali Ndeso, saatnya kami mencicipi makanan yang sudah kami pesan. Kami memesan cumi asam manis, udang goreng tepung, mendoan, dan tak lupa juga dua porsi nasi putih. Kami review satu persatu ya. Cumi asam manisnya enak. Cuminya segar empuk dan rasa gurih tepungnya bercampur dengan rasa lelehan saos asam manis. Sedangkan udang goreng tepungnya juga enak. Udangnya segar dengan balutan tepung dengan rasa gurih yang digoreng hingga krispy mebuat sajian udangnya menjadi sempurna. Memang terlihat sederhana namun untuk rasanya tidak kalah dengan resto mahal pada umumnya. Namun kekurangannya porsinya sedikit jadi apabila kalian doyan makan disarankan untuk memesan dua porsi sekaligus.
Untuk kalian yang ingin menginap di area Kampung Flory ini, tempat ini juga menyediakan penginapan dengan ala-ala live in, dengan rasa pedesaan yang menyatu dengan alam. Dijamin liburanmu akan berkesan. Kalau kalian ingin mengunjungi Bali Ndeso Kampung Flory ini jangan hari Senin ya, karena kalau hari Senin tempat ini tutup. Kuliner Bali Ndeso buka setiap hari Selasa - Minggu pukul 09.00-21.00. Tempat ini bakalan menjadi mood booster bagi kalian yang sedang jenuh merasakan aroma kantor yang membosankan.
