Salah satu restoran yang berada di daerah Kaliurang ini menyajikan suasana yang sepi, sunyi dengan suara burung berkicau, bernuansa khas eropa vintage, plus makanan western yang membuat kita benar-benar merasakan seperti berada di De Beukenhof (mungkin ya, soalnya kami juga belum pernah ke sana). Yak, Restoran Beukenhof Yogyakarta! Dari namanya sama dengan nama restoran di Oegstgeest, Belanda yang sudah bangkrut. Restaurant Beukenhof Yogyakarta berada di alamat Kawasan Museum Ullen Sentalu, Jl. Boyong Km. 25, Kaliurang Barat, Kaliurang, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582. Buka mulai pukul 09.30-16.30 untuk hari Senin restauran ini tutup.
Bagi yang belum mengetahui tentang Ullen Sentalu, Museum Ullen Sentalu itu adalah museum yang mengenalkan tentang kebudayaan Kerajaan Mataram yang terpecah menjadi empat keraton berada di Solo dan Yogyakarta. Jadi museum tersebut memamerkan lukisan, patung, relief yang menggambarkan tentang busana batik Solo dan Yogyakarta, salah satunya pernah dikenakan oleh KGPAA Paku Alam X yaitu GBRAAy Retno Puwasa. Banyak pelajaran yang dapat diambil ketika kita bisa berkunjung di museum tersebut ditambah dengan suasana yang sedikit mistis yang didukung oleh alunan musik gamelan kita dibawa pada suatu situasi pada jaman dahulu. Pantas saja Museum Ullen Sentalu dinobatkan sebagai salah satu museum terbaik di Indonesia menurut Tripadvisor karena tempat tersebut mempunyai nilai sejarah yang sangat tingi. Namun sayangnya, saat kita berkunjung di museum tersebut kita tidak diijinkan untuk menggambil gambar yang terdapat didalamnya kecuali ada satu tempat dengan relief dengan dimensi miring 60 derajad yang menggambarkan tentang keprihatinan atas berkurangnya minat anak muda tentang seni dan budaya.
Apabila kita ingin menuju ke Restoran Beukenhof ini kita akan melewati Museum Ullen Sentalu karena restoran ini berada di belakang museum Ullen Sentalu. Restorannya sedikit tersembunyi. Saat kami menuju ke restoran, kami sempat kebingungan juga karena baru pertama kali. Untung ada satpam yang berjaga di kawasan Ullen Sentalu yang menunjukkan letak Restoran Beukenhofnya. Tapi satpam tersebut juga menjelaskan bahwa nanti akan ada tamu di restoran. Dari sini kami mulai bertanya-tanya apakah kami bukan juga termasuk tamu? "Wah penuh pak?" - tanyaku, "Ya dicoba saja..." - ujar satpam. Pikir kami oh pasti restorannya ramai sehingga dibutuhkan reservasi untuk makan di sana.
Saat kami masuk di area lokasi kami disambut dengan view dan suasananya yang tenang. Hmm, ternyata sepi sekali restoran ini sehingga ada perasaan khawatir dan curiga bergemuruh di hati. Namun kami tetap menghampiri petugas jaga. Ia lalu menjelaskan area yang bisa ditempati, namun saat kami datang ada beberapa tempat yang sudah direservasi sebelumnya. Disini kami sedikit merasa janggal karena yang kami lihat tempat tersebut sepi bahkan tidak ada pengunjung kecuali kami. Dari sini banyak pertanyaan yang muncul dalam pemikiran kami. Apakah Restoran Beukenhof ini bukan rumah makan untuk umum? Selain itu apakah restoran ini hanya digunakan untuk pengunjung Ullen Sentalu? Petugasnya juga tidak menjelaskan bahwa reservasi tersebut mulai pukul berapa hingga pukul berapa. Saat itu kami mulai kecewa sih. Semoga kedepan ada perbaikan dari restoran ini.
Menu makanan yang disediakan adalah menu ala barat dan Indonesia. Pada dessert ada strawberry cheesecake, choco lava, dan ada juga carang gesing. Untuk starter tersedia beberapa menu yaitu rissoles dan kroket. Ada juga menu sup seperti asem-asem londo dan sup tomat. Untuk makanan utama atau maincoursenya tersedia beberapa makanan lokal seperti semur bakso telur, semur ayam, dan asem-asem daging. Tapi ada juga cordon bleu, beef wellington, dan pasta. Selain itu ada juga berbagai menu sosis yang merupakan menu baru. Untuk minumannya ada banyak menu pilihannya mulai dari mojito, aneka jus, milkshake, kopi dan squash.
Kali ini kami memesan menu andalannya yaitu double smokey wagyu sausages dan lamb and petit beef sausages. Lamb and petit beef sausages ini adalah sejenis sosis dengan daging kambing dan sapi dengan ditemani mashed potato dan sayuran buncis serta brown sauce. Untuk minumannya, kami memesan ice tea. Untuk rasanya dari double smokey wagyu sausage, sosisnya seperti sosis yang dijual di supermarket nyaris tidak ada bedanya, padahal pada menu tertera dagingnya wagyu tapi tidak terasa. Selain itu untuk sayurannya seperti masakan capcay yang diambil sayurannya lalu disajikan di piring. Akan tetapi untuk mashed potatonya enak terasa creamy dan gurih saat dimakan. Sedangkan untuk lamb and petit beef sausage justru lebih enak rasanya dengan perpaduan daging domba dan sapi dengan dibumbui segala macam bumbu rahasia membuat aromanya khas dan tidak meninggalkan rasa amis sama sekali saat dimakan dan makin enak saat dicampurkan dengan mashed potato dan irisan buncisnya. Kami dengan menu tersebut habis 233.200 rupiah lengkap dengan pajak 15%. Waduh makan sosis B*rn*rd dan minum es teh bisa habis segitu! Harganya mahal tidak sesuai dengan apa yang disajikan.
Jadi kesimpulannya Beukenhof Restoran Yogyakarta ini adalah restoran fine dining dengan menu klasik Indonesia dan Barat dengan harga yang mahal. Menurut kami restoran ini secara keseluruhan tidak worth it untuk dikunjungi apabila anda tidak sedang berwisata di Ullen Sentalu (Kaliurang) mengingat jaraknya lumayan jauh dari pusat Kota Yogyakarta. Jauhnya perjalanan tidak akan sebanding dengan pengalaman berkuliner yang didapat. Meskipun tempatnya lumayan baik, tapi kekurangannya masih banyak. Kekurangan terbesar dari tempat ini adalah rasa, porsi, dan penampilan menu yang tidak sebanding dengan harganya. Bisa dibilang secara umum kurang enak. Selain itu untuk masalah reservasi yang tergolong aneh karena restorannya sepi tapi seolah-olah restoran ini menganak tirikan pengunjung yang go show padahal kami juga sama-sama tamu dan kami juga membayar sama dengan mereka.