Yogyakarta merupakan kota yang banyak dikunjungi oleh pelancong baik domestik maupun mancanegara, tak heran juga di kota pelajar itu banyak jajanan yang dari yang murah hingga mahal sekalipun. Berawal dari rekomendasi penyedia paket tour di Yogyakarta kali ini saya menjajaki sebuah makanan di sudut kota Yogyakarta dengan rasa yang dominan manis dari gula merah dan perpaduan pedas gurih dari kacang dan cabai ditambah bumbu rahasia lainnya yang Bersatu menjadi satu kesatuan yaitu sambal kacang, yang di satukan dengan bihun, ketupat, tahu goreng, kecambah dan telur. Apakah kamu bisa membayangkan nama makanan itu apa? Yap, benar sekali makanan itu adalah Ketopak Jakarta. Biasanya makanan ini sering dijumpai pada siang hari, namun kali ini saya menjumpainya pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB. Makanan khas Jakarta itu sangat diminati oleh masyarakat sekitar.
Dengan tempat yang strategis yang berbalut dengan ornamen yang otentik dengan ciri khas mobil VW Kombi sebagai pengganti warungnya dan tenda biru yang membaluti untuk melindungi penjual dan pembeli dari rintikan hujan yang sedang singgah, namun tak jarang pula kalau cuaca mendukung hanya sebuah meja dan kursi yang digelar di bawah langit tanpa penutup apapun, hal ini menjadi suasana semakin syahdu dengan keindangan bintang-bintang yang sedang menyinarkan keindahannya. Warung ketoprak kuburan ini beralamat di Jl. HOS Cokroaminoto No.43a, Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta. Mengapa disebut Ketoprak Kuburan? Karena dulu mereka menggelar makanannya di depan Kuburan Kuncen oleh sebab itu hingga sekarang dinamakan Ketoprak Kuburan.
Pada bagian ini saya akan membahas tentang rasa dari ketoprak tersebut, sama seperti ketoprak-ketoprak lainnya dengan kombinasi bahan lontong, tahu, tauge, bihun dan telur dan dilumuri dengan sambal kacang. Namun yang membedakan dari ketoprak yang lain yaitu dari sambal kacangnya yang mereka ulek hingga lembut sekali sehingga rasa penggar bawang pun hampir tidak terasa sama sekali. Dahsyatnya tenaga para penjual mengulek bumbu kacang juga menjadi atraksi tersendiri karena begitu pengunjung datang, mereka akan disuguhi dengan tontonan deretan pengulek sambal. Mereka juga membuat bahan-bahan tersebut selalu fresh. Ditambah dengan tahu yang panas pertanda baru saja matang dari penggorengan membuat nafsu makan saya bertambah satu level.
Tempat ini selalu ramai oleh pembeli bahkan dari mereka mulai berjualan pun sudah banyak yang mengantri, karena seenak itu rasanya dan tidak membuat kantong kering. Saya pun datang juga harus mengantri tempat duduk terlebih dahulu, karena kebetulan rintik hujan sedang meramaikan warung tersebut jadi hanya beberapa tenda yang mereka sediakan dan mereka memilih di pinggir toko untuk menggelar kursi dan meja. Setelah saya mendapatkan tempat duduk, saya harus menunggu makanan itu datang, kurang lebih 10-15 menit akhirnya saya menyantap ketoprak kuburan yang benar-benar lezat dan pedas, oh ya bagi yang suka pedas mau minta berapapun cabai yang diinginkan pembeli akan mereka sediakan. Kali ini saya meminta cabai 7, konon kalau cabai yang berjumlah ganjil akan terasa pedas, dan benar saja yang biasanya saya bisa menaklukkan cabai hingga 10, kali ini saya menyerah dengan cabai 7 buah. Karena mereka menggunakan full cabai rawit jadi menambah volume kepedasan yang membuat keringat mengucur deras. Namun begitu tak mengurangi rasa dari bumbu kacangnya, yang masih dominan manis dan gurih.
Warung ini buka mulai pukul 18.00 hingga habis, namun kalau tidak habis maksimal mereka buka hingga pukul 23.00 WIB. Sudah tersedia layanan Go food dan Grab food jadi kalau malas menunggu lama di warung bisa pesan lewat aplikasi tersebut dengan harga tetap terjangkau. Harga seporsi ketopak kuburan ini di bandrol dengan Rp. 14.000 saja, cukup murah bukan? Nah tunggu apalagi kalau ingin merasakan sensasinya silakan datang di ketoprak kuburan di Jalan HOS Cokroaminoto Wirobrajan atau di toko Daikin Wirobrajan.